o

Minggu, 24 Februari 2013

KONSEP BELAJAR DAN MENGAJAR



1. Makna Belajar
Belajar adalah untuk mencari, mendapatkan dan mengetahui ilmu. Lee Cronbach mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Karena itu, menurutnya sebaik-baik belajar adalah dengan mengalami sesuatu. Mengalami sesuatu yaitu dengan mempergunakan panca inderanya – mata untuk mengamati, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, lidah untuk merasa, kulit juga untuk merasakan sesuatu – sehingga diharapkan seorang pembelajar mampu membaca, mengamati, meniru, dan kemudian mengolahnya.
2. Tujuan Belajar
tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.

3. Beberapa Teori Tentang Belajar
a. Belajar Menurut Pandangan Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun.

b. Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

4. Faktor-faktor Psikologis Dalam Belajar
beberapa faktor psikologis dalam belajar menurut Thomas F. Staton:

a.      Motivasi
b.      Konsentrasi
c.       Reaksi
d.      Organisasi
e.       Pemahaman
f.       Ulangan atau Pengulangan
 


5. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan pengertian diatas sejalan dengan pandangan William H Burton, yang mengatakan bahwa: mengajar adalah upaya dalam memberi rangsangan (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proes belajar.


6. Antara “Mengajar” dan “Mendidik

Berbicara tentang pengertian “MENGAJAR” kalau dilihat esesinya dalam proses belajar “MENGAJAR”, sudah menyangkut kegiatan “MENDIDIK”, dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaanya, baik secara fisik maupun mental. Tetapi dalam uraian berikut ini mencoba membedakan, dengan suatu maksud memberikan suatu penanaman terhadap kenyataan yang kini sedang berkembang. Kenyataan yang dimaksud adalah keadaan proses dan hasil pengajaran di sekolah-sekolah. Sehingga pembedaan ini tidak bersifat esensial dan konseptual. Oleh karena itu maka kata “MENGAJAR” dan “MENDIDIK” akan ditempatkan di antara tanda petik (“……….”)
Memang kalau dilihat dari segi asal katanya, keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda. ““MENGAJAR”” adalah member pelajaran, semisal pelajaran matematika, member pelajaran bahasa, member pelajaran geografi, agar siswa yang diajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang diajarkan tadi. Sedang ““MENDIDIK” “ adalah memelihara dan member latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang ““MENGAJAR”” diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi ““MENGAJAR”” lebih cenderung kepada transfer of knowledge.
Kenyataan ““MENGAJAR”” yang lebih menekankan transfer of knowledge, inilah justru banyak berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali sudah merasa puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik pada hasil ulanganya. Jadi penting dalam hal ini siswa dituntut mengetahui pengetahuan yang telah diajarkan oleh gurunya. Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana perilaku dan sikap mental anak didik jarang mendapatkan perhatian secara serius. Cara evaluasi yang dilakukan oleh oleh guru pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas yang diberikannya. Ini semua mendukung suatu pengertian bahwa ““MENGAJAR”” hanya terbatas pada soal kognitif dan paling-paling ditambah keterampilan dan masih jarang yang sampai pada unsur afeksi.

4 komentar:

  1. KUSNIATI ANDRIANI (NIM A1B110215)

    Jelaskan proses belajar mempergunakan panca indranya disertakan dengan contoh? Bagaimanakah dengan proses belajar dengan orang yang mengalami keterbatasan (cacat) menurut kelompok bagaimana proses belajarnya?

    BalasHapus
  2. oke kami tampung dulu pertanyaannya nanti kami jelaskan dikelas

    BalasHapus
  3. OKTA MARIA ULVA (NIM A1B110216)

    Jelaskan faktor-faktor psikologis dalam belajar menurut Thomas F. Staton?

    BalasHapus